Wednesday, March 24, 2010

Karena Kupercaya Tuhanku Kan Memungutku Dari Sini....

 Ijinkan Aku Memunguti Puing-puing itu. Dari patahan-patahannya yang masih kuharap bisa kurangkai menjadi istana kecilku. Meski sulit dan semua tampak serba tak mungkin, Aku yakin pada sedikit cahaya samar yang mungkin Tuhan sampaikan untukku sebagai petunjukNya. Jika memang nafas ini masih berhembus, meski tersengkal pasti kan kutempuh lajur itu. Meski jalan ini sempit dan terkesan mengerikan, tapi Aku sungguh ingin sampai lekas pada ujungnya dan menjumpai orang-orang yang kucintai dengan raut bahagianya.

Mungkin bahagiaku sekarang bukanlah yang terpenting. Karena tanpa kusadari, Aku sudah menjadikan diriku sendiri mesin tanpa hati dan kepala. Sering tak mampu berfikir jernih karenaku sudah terlalu penat dan sesak. Apalagi hati. Aku pun sudah lupa kapan terakhir kali Aku menggunakannya. Namun biarlah, jika memang makhluk bermesin ini mampu mengumpulkan reruntuhan itu dengan lebih cepat. Aku akan ridho menjadikannya seperti mesin sungguhan. Meskipun dengan ini, Aku harus melupakan diriku sendiri...

Dan sekarang, Aku masih sibuk merayu Tuhan. Terus merajuk pada setiap detik penghambaanku. Aku berharap akan datang suatu keajaiban dengan lekas dan segera. Keajaiban yang dapat mendorongku untuk terus maju dan melangkah. Meski harus merayap, merangkak, dan terus mengiba.... Namun semoga lekas pada ujungnya. Ujung jalan yang selama ini hanya mampu kubayangkan keindahannya. Seperti keindahan yang dipunyai mereka yang dianugerahiNya keindahan tanpa batas. Dan sampai sekarang pun Aku masih mempercayainya..

Bahwa Tuhanku akan memungutku dari tempat ini, suatu saat nanti...
Tuhanku akan mengangkatku pada derajat kemuliaan seperti yang Ia janjikan...
Aku percaya!

Friday, March 19, 2010

Biarkan Cinta Menemukan Jalannya Sendiri....

Ada ribuan hati yang patah, remuk, dan luruh dengan berbagai sebab dan alasan yang beragam. Ada genangan airmata dan tangisan yang pecah dari batin para manusia yang mengalami kegagalan dalam percintaannya. Kadang Saya berfikir mengapa mereka sebegitu menderitanya dengan mengatasnamakan cinta semata. Saya pun tak habis pikir mengapa sampai ada orang yang meletakkan dirinya jauh lebih rendah daripada kedudukan cinta itu sendiri sehingga hidupnya menjadi mudah dikendalikan oleh titah cintanya.

Tidak ada mekanisme baku untuk menumbuhkan atau memusnahkan cinta itu sendiri. Setiap orang berhak untuk memiliki cara yang berbeda satu dengan yang lain selama itu masih dalam koridor syar'i yang tepat. Hanya saja, memang prosedur menumbuhkan dan memusnahkan cinta ini sangat terpengaruh pada kadar kematangan seseorang. Idealnya, seseorang harus bisa menempatkan cinta itu dalam posisi dan porsi yang tepat. Minimal ia harus mampu menyejajarkan dirinya dengan kedudukan rasa cintanya sendiri agar cinta itu tetap dapat terkontrol. Lebih bagus lagi ketika ia mampu menempatkan dirinya dalam kedudukan yang lebih tinggi dari cinta tersebut. Dengan demikian, ia menjadikan cinta tadi sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan bukan justru sebaliknya.

Namun, yang terjadi dewasa ini mungkin justru sebaliknya. Banyak orkes patah hati berserakan di mana-mana. Manusia-manusia gagah yang semula berapi-api dalam menyuarakan idealismenya pun tak sedikit yang terhempas hanya karena mereka kurang bisa menempatkan diri di hadapan perasaan cintanya. Nafas-nafas penuh semangat tadi menjelma drastis menjadi desahan romantisme picisan bertemakan patah hati. Dan selanjutnya, jangan ditanya apa jadinya manusia-manusia gagah tadi. Tak jauh beda dengan lakon utama dalam telenovela usungan barat sana. Super melankolis!

Spesial untuk seluruh hati yang memang sedang dirundung melankolisme dengan background berwarna merah jambu ini, semoga masih dapat sedikit meninggikan posisi hatinya masing-masing di hadapan perasaan cintanya sendiri. Tak perlu kita siapkan ruang terlalu lapang yang dimaksudkan agar cinta itu bisa masuk dengan leluasa untuk kemudian menguasai hidup kita, apalagi untuk mendominasi hati dan pikiran. Karena, jika memang Dia telah menakdirkan cinta itu untuk lahir (tentu saja dengan cara yang Dia inginkan), maka cinta itu akan lahir dengan sendirinya. Cinta itu akan mengalir hangat dalam setiap pembuluh darah kita dan tentunya menjadikan hidup kita lebih istimewa dari sebelumnya. Allahu'alam bishowab.

Percayalah, bahwa Dia telah menyiapkan jalan terbaik untuk cinta agar cinta itu dapat menemukan kita dengan sendirinya...