Sunday, May 9, 2010

Bahasa Langit session 2 -Gerhana-

Masih...
Dalam kekagumanku yang semakin dalam akibat rasa penasaranku ini, Tuhan seperti memberi cahaya itu meski redup dan sedikit. Rasa-rasanya dalam waktu dekat aku akan dipertemukannya dengan dia. Bukan cuma harap-harap kosong tanpa tanda.
 
Siang ini...
Entah ada angin apa Tuhan tiba-tiba menitahku untuk keluar. Ya, siang ini! Bukan malam yang biasanya jatahku bertugas. Benakku jelas tak mampu menerimanya dengan sekilas. Namun, aku sudah terlanjur bahagia dan tak punya waktu lagi untuk mencari-cari alasannya. Yang penting, siang ini akan menjadi momen terindah dalam hidupku. Bersolek secantik mungkin untuk dapat menyeimbangi kehangatan parasnya...

Dan saatnya tiba...
Kukeluar menemuinya dan kutangkap sosok itu. Sosok yang ramai dibicarakan para penduduk bumi. Kegagahannya tertangkap oleh semua mata yang memandangnya. Ketulusannya terpendar merata pada setiap relung cahaya yang menghidupi pepohonan. Dan kekhasan senyumnya memang sangat melegakan... Dalam hati kumemuji diriku sendiri bahwa memang tak pernah salah hatiku memilihnya untuk kucintai!

Perlahan kumendekat..
Dia pun datang padaku dengan tetap tertunduk namun menenangkan. Dekat.. dan terus mendekat... Dan disitulah awal perkenalan kami.  11 menit berlalu tanpa kata. Hanya rasa yang terus bergetar menyisipkan segenggam asa yang mulai menguat. Aku bahagia. Saat diamya kami bertemu hanya dalam tunduk, dalam kelu, dan dalam haru. Cukup bagiku untuk bersamanya. Dalam gerhana singkat yang entah kapan akan terjadi lagi. Menjadi momen bagi rembulan ini untu bisa merasakan berdebar saat bisa menyatu dengan sang pujaan, mentari itu.

Benar bahwa tak ada yang tak mungkin untuk Tuhan. Tatkala seluruh makhluk memungkiri kami dapat bersama, nyatanya Tuhan tetap dapat membuatnya menjadi mungkin.
Terima kasih Tuhanku, padaMu kutitipkan dia... untuk senantiasa menjadi sesuatu yang hebat di hadapanku...

1 comment: