Tuesday, October 27, 2009

DIBOHONGI.....???

Kalau ditanya perlakuan apa yang paling menyakitkan buatku, maka dengan lantang Aku akan menjawab: dibohongi. Entah mengapa Aku begitu sulit memaafkan orang yang telah bohong (apapun) alasannya kepadaku. Memang ini sungguh tidak rasional...


Setiap orang, siapapun itu pastilah mempunyai titik lemah dalam perasaannya yang untuk lebih mudahnya Kita sebut "poin sensitif". Poin sensitif setiap manusia, termasuk Saya dan juga Anda jelas berbeda. Ada yang tidak suka disindir, tidak suka dibentak, tidak suka dibohongi, dan sebagainya. Manakala ada manusia lain yang 'menyentuh' poin sensitivitas dalam diri Kita tersebut, maka akan ada respon ketidaksukaan, kekecewaan, bahkan sampe pembalasan dendam (yang ini mah kelewatan yaaa) sebagai bentuk perlawanan dan pertahanan diri dari diri Kita. Ini memang wajar mengingat manusia memang termasuk makhluk yang responsif.

Hanya saja, kecerdasan manusia dewasa ini seolah menurun dalam poin-poin sensitif itu. Emosinya lebih dominan menguasai akalnya sehingga ekspresi atas respon negatif akibat hatinya 'terusik' tadi menjadi luar biasa bodohnya. Mengapa dengan tegas Saya katakan bodoh? Karena sudah sekian lama hidup tetap terjebak pada lubang (poin sensitif) yang sama. Meskipun itu suatu kewajaran, namun jikalau dari hari ke hari masih mendapat rapor merah dalam penilaian atas penyikapannya, ya..... artinya Ia tidak bisa belajar dari masa lalunya.

Semisal, Saya katakan dalam prolog di atas bahwa Saya sangat marah pada orang yang telah berbuat bohong apapun alasannya. Dahulu, saat belum sematang ini (padahal sekarang juga belum matang sih...), Saya selalu marah besar dengan ekspresi yg sedikit 'mengerikan' (yang ini ga usah dideskripsikan ya..) jika telah dibohongi. Saya tidak marah manakala Saya disindir, dibentak, ataupun dimarahi dengan cara yang kasar sekalipun. Saya hanya marah ya.... kalau sudah dijanjikan atas sesuatu hal, trus yang menjanjikan uzur sehingga tidak bisa tepati janjinya. Itu ada jaminan Saya pasti akan marah. Namun seiring berkembangnya kedewasaan Saya (jiah... dewasa!), maka ekspresi 'mutung' Saya pun ikut-ikutan dewasa. Yang pada awalnya cukup 'mengerikan' dan sedikit frontal, maka ya.... sekarang marahnya agak kalem lah (tapi tetep mutung..hehe)

Kembali ke masalah poin sensitif tadi, sebetulnya apa yang menyebabkan seseorang sangat sensitif terhadap hal-hal tertentu? Menurut Saya, yang pertama jelas sifat seseorang. Kemudian kedewasaannya, terakhir back ground hidupnya. Kompleks! Namun segala kekompleks-an tadi bukan berarti tidak bisa disimple-kan (bahasanya tambah ngaco!). Kondisi saling memahami antara manusia satu dengan manusia yang lain sepertinya sudah cukup menjadi solusinya (what? masalah rumit begini solusinya 'cuma' saling memahami??!)

Ya... memang hanya itu solusinya. Solusi umum untuk segala hubungan interpersonal manusia adalah konteks saling memahami dan mengerti antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Itu sudah cukup untuk menciptakan kedamaian di muka bumi ini (itung2 bantu kerjaannya sailormoon ya....).

Smoga Allah Swt senantiasa menganugerahkan kepada Kita kebijaksanaan dan kdewasaan tak berujung pangkal sebagai media untuk membuka jalan Kita untuk menuju jannahNya...........

2 comments:

  1. Kebohongan akan menghapus kepercayaan. Sedangkan Kepercayaan timbulnya dari hati. Jadi kebohongan akan mengores luka di hati.

    Namun, Kebijaksanaan tersirat dari hati. Hati yang siap memberi maaf. Karena dengan memberi maaf, maka luka luka hati akan terobati

    Stuju, supaya dapat memberi maaf maka kita harus memahami dan mengerti antar manusia satu dengan yang lain

    ReplyDelete
  2. bohong itu sama dengan dusta yaitu mengada-ada. klo janji tak ditepati karena alasan syar'i beda lo neng ....

    ReplyDelete