Thursday, October 29, 2009

R e h a t

Satu kata, namun sangat berarti dan memegang peranan yang sangat vital dalam proses perjalanan hidup seorang anak manusia yang penuh liku. 
Satu kata, yang sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan hidup seseorang. 
Dan satu kata, yang dapat membuat kita terjaga atau justru lalai dalam menyikapi kesempatan di dalamnya....Rehat.

Hidup ini, entah dengan model dan cara seperti apa yang empunya hidup dalam menyikapinya, adakalanya terasa begitu berat dan melelahkan. Dan pada titik tertentu akan muncul beberapa alasan yang membuat kita harus berhenti sejenak dari rutinitas dan segala kejenuhan aktivitas. Kemudian pada saat itulah 'rehat' masuk dan memberikan solusi terbaik bagi kita.

Saya pribadi tidak pernah membayangkan jikalau hari minggu dalam kalender kita tidak lagi berwarna merah, namun hitam dan selanjutnya berfungsi sama seperti senin, selasa, dan sebagainya. Mungkin semua aktivitas kita tidak lagi menjadi optimal. Kejenuhan dan kejumudan pun satu hal wajar yang tidak dapat dihindarkan. Dengan sistem lima atau enam hari kerja saja masih banyak yang menilainya belum optimal, apalagi tujuh hari kerja..... tidak terbayangkan!

Manusia bukanlah robot yang bisa secara terus-menerus bekerja, berfikir, dan merasa. Ada kalanya kita berada di titik jenuh dalam pekerjaan, titik stres dalam pikiran, atau bahkan ada di titik sensitif yang tinggi akibat kejenuhan perasaan kita sendiri. Semua itu butuh suatu proses pengembalian performa agar kembali normal. Dan itu ada pada proses berhenti sejenak tadi, atau yang biasa kita sebut dengan rehat. Berhenti sejenak untuk mengumpulkan kekuatan dalam bekerja, berhenti sejenak untuk menenangkan pikiran, dan berhenti sejenak untuk kembali memanajemen perasaan kita. Semuanya begitu penting bagi jiwa kita.

Rehat, nikmatnya berhenti dari segala sesuatu yang melelahkan dan menjemukan pun bisa jadi menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Terlalu lama berhenti di pemberhentian sementara bisa jadi akan membuat suatu bus padat penumpang ditinggalkan oleh para penumpangnya. Atau dengan kata lain, energi yang semula kita rencanakan akan terkumpul pada saat rehat akan menguap seiring lamanya waktu kita berhenti. Usaha syaitan untuk kemudian melenakan kita dari tujuan semula dan niatan awal bisa dimulai dari jalur rehat yang terlalu lama. Maka, penting bagi kita untuk kembali menschedulle kembali jadwal rehat kita di tengah kejumudan aktivitas dan pikiran kita.

Yang harus disadari dan dijaga, adalah bagaimana kita tetap mempunyai strategi rehat yang menyehatkan dan bukan memperparah kejenuhan kita. Tempatkan rehat dalam space yang tidak terlalu besar dalam ruang aktivitas kita. Dan semua akan baik-baik saja... Allahu'alam bishowab

No comments:

Post a Comment